Meningkatnya curah jantung yang menyertai kehamilan dapat menyebabkan bertambah buruknya kondisi kesehatan perempuan hamil yang menderita stenosis mitralis.
Jika stenosis mitralis yang berat diketahui sebelum kehamilan, tindakan valvulotomi jika mungkin harus sudah dilaksanakan sebelum pembuahan.
Perempuan hamil yang menderita stenosis mitralis tanpa keluhan (asimtomatik) memerlukan pengamatan yang ketat tetapi tanpa terapi yang definitif.
Namun, jika timbul gejala penyakit kongesti paru, pemberian diuretik dan pembatasan aktivitas perlu dilakukan. Fibrilasi atrium harus diatasi dengan digoksin oral untuk memperlambat frekuensi ventrikel. Tromboembolisme yang menyertai stenosis mitralis memerlukan terapi antikoagulasi dengan heparin intravena, warfarin merupakan kontaindikasi pada kehamilan karena efek teratogenik yang ditimbulkannya.
Tindakan valvulotomi mitralis tertutup (dengan pembedahan atau yang lebih baik lagi, dengan baloon mital valvu loplasty) dapat dilaksanakan selama kehamilan, kalau stenosis mitralis memperlihatkan gejala yang berat; pembedahan jantung terbuka disefti dengan peningkatan frekuensi kematian janin.
Regurgitasi mitralis biasanya dapat ditoleransi dengan baik selama kehamilan, dan toleransi ini kemungkinan terjadi akibat resistensi perifer yang lebih rendah. Stenosis aorta merupakan kontraindikasi untuk kehamilan sebelum kelainan katup tersebut dikoreksi.
Mortalitas maternal sebesar l5 persen pernah dilaporkan pada perempuan yang menderita stenosis aorta yang berat katup jantung artifisial pada perempuan hamil disertai dengan banyak permasalahan. Terapi antikoagulasi yang penuh harus terus dilakukan tiada hentinya pada pasien dengan prostesa katup jantung mekanis.
Warfarin merupakan kontraindikasi karena efek teratogenik yang ditimbulkannya, heparin lebih disukai tetapi dapat menyebabkan perdarahan dan kematianjanin.
Katup jaringan kurang begitu bersifat trombogenik, tetapi daya tahannya terbatas pada pasien dewasa muda merupakan kerugian yang serius.
Oleh karena itu pada perempuan yang menderita penyakit jantung valvuler yang serius, kita harus melakukan segala upaya untuk memungkinkan kehamilan berlangsung hingga selesai sebelum dilakukan penggantian katup, dan kehamilan berikutnya harus dihindari setelah katup mekanis diimplantasikan.
Pada perempuan dengan katup jantung prostesa, terapi profilaksis dengan preparat antibiotik yang efektif untuk mencegah infeksi traktus urogenitalis harus dilaksanakan selama periode peripartum. Cek disini untuk mendapatkan info penting mengenai obat penurun penyakit gula terbaik yang direkomendasikan dokter.
Jika stenosis mitralis yang berat diketahui sebelum kehamilan, tindakan valvulotomi jika mungkin harus sudah dilaksanakan sebelum pembuahan.
Perempuan hamil yang menderita stenosis mitralis tanpa keluhan (asimtomatik) memerlukan pengamatan yang ketat tetapi tanpa terapi yang definitif.
Namun, jika timbul gejala penyakit kongesti paru, pemberian diuretik dan pembatasan aktivitas perlu dilakukan. Fibrilasi atrium harus diatasi dengan digoksin oral untuk memperlambat frekuensi ventrikel. Tromboembolisme yang menyertai stenosis mitralis memerlukan terapi antikoagulasi dengan heparin intravena, warfarin merupakan kontaindikasi pada kehamilan karena efek teratogenik yang ditimbulkannya.
Tindakan valvulotomi mitralis tertutup (dengan pembedahan atau yang lebih baik lagi, dengan baloon mital valvu loplasty) dapat dilaksanakan selama kehamilan, kalau stenosis mitralis memperlihatkan gejala yang berat; pembedahan jantung terbuka disefti dengan peningkatan frekuensi kematian janin.
Regurgitasi mitralis biasanya dapat ditoleransi dengan baik selama kehamilan, dan toleransi ini kemungkinan terjadi akibat resistensi perifer yang lebih rendah. Stenosis aorta merupakan kontraindikasi untuk kehamilan sebelum kelainan katup tersebut dikoreksi.
Mortalitas maternal sebesar l5 persen pernah dilaporkan pada perempuan yang menderita stenosis aorta yang berat katup jantung artifisial pada perempuan hamil disertai dengan banyak permasalahan. Terapi antikoagulasi yang penuh harus terus dilakukan tiada hentinya pada pasien dengan prostesa katup jantung mekanis.
Warfarin merupakan kontraindikasi karena efek teratogenik yang ditimbulkannya, heparin lebih disukai tetapi dapat menyebabkan perdarahan dan kematianjanin.
Katup jaringan kurang begitu bersifat trombogenik, tetapi daya tahannya terbatas pada pasien dewasa muda merupakan kerugian yang serius.
Oleh karena itu pada perempuan yang menderita penyakit jantung valvuler yang serius, kita harus melakukan segala upaya untuk memungkinkan kehamilan berlangsung hingga selesai sebelum dilakukan penggantian katup, dan kehamilan berikutnya harus dihindari setelah katup mekanis diimplantasikan.
Pada perempuan dengan katup jantung prostesa, terapi profilaksis dengan preparat antibiotik yang efektif untuk mencegah infeksi traktus urogenitalis harus dilaksanakan selama periode peripartum. Cek disini untuk mendapatkan info penting mengenai obat penurun penyakit gula terbaik yang direkomendasikan dokter.